Prahlada seorang pangeran dari sebuah kerajaan yang dipimpin oleh
seorang raja raksasa yang amat sakti.
Tetapi sangat lalim dan kejam terhadap putra-nya sendiri yakni Prahlada,
nama raja yang sakti itu adalah Hiranyakasipu, kesaktiannya adalah hasil tapa
yang tekun memuja Dewa Siwa
Hiranyakasipu atas permohonannya, dianugerahi hal-hal sebagai berikut;
1.
Tidak bisa terbunuh baik oleh
dewa, manusia, maupun binatang
2.
Tidak bisa terbunuh pada siang
hari dan malam hari
3.
Tidak bisa terbunuh dalam
kamar, di luar kamar,.
4.
Tidak akan bisa terbunuh baik
di udara (akasa) maupun darat
5.
Tidak akan bisa terbunuh oleh
senjata apapun
Prahlada adalah seorang bhakta yang sangat
tekun & khusuk sebagai penyembah dewa Hari (dewa Visnu) , Keyakinannya
tidak pernah tergoyahkan, apapun tantangan yang dihadapi
Sang raja, ayahnya Prahlada sangat tidak suka dan amat benci terhadap
prahlada karena senantiasa memuja
Dewa.Hari (Prahlada memang senantiasa memuja dan menyebut nama
Dewa.Hari, “Hari Om, Hari Om, Hari Om”)
Hiranyakasipu, sang ayah “cemburu
spiritual”, karena mengharap dia sendirilah yang dapat penghormatan dari
putranya
Harapan itu tidak terpenuhi, maka sebagai
akibatnya Sang raja berusaha menghalangi usaha bhakti putranya terhadap dewa
Hari. Malahan bukan itu saja, sang raja Hiranyakasipu berusaha lebih keji dan
lalim, berusaha membunuh putra mahkota prahlada dengan berbagai cara antara lain
:
·
Dengan meracuni
·
Dengan Gajah
·
Dengan Buaya
·
Dan yang lain-lain
Namun sayang, usaha raja senantiasa gagal,
karena Prahlada dengan menyebut, “Hari Om, Hari Om, Hari Om” senantiasa
terlindungi oleh Dewa.Hari
Kegagalan raja yang ber ulang, menyebabkan sang raja penasaran untuk
mencelakakan putranya prahlada saat senja hari dipanggil ke istana untuk menghadap
raja. Terjadi dialog yang saling mempertahankan martabat dan keyakinan. Dialog
itu antara lain:
Raja : “Hai putraku Prahlada, hentikan kegemaranmu memuja Wisnu yang
berlebihan itu”
Prahlada: “Tidak tuanku raja, Dewa Hari
adalah segalanya bagiku. Dia meresapi dan berada dimana-mana
Raja: “Kurang ajar! Kau katakan Dewa.Wisnu berada dimana-mana Dan
meresapi segalanya. Apa
Dewa Hari-mu ada di tiang
istana ini sekarang? (sambil menunjuk salah satu tiang tamu).
Prahlada: “ Ya tuanku raja , Dewa Hari juga
ada di tiang istana itu, raja”
Raja: “Kalau begitu, aku bunuh sekarang Dewa.Hari dengan pedang ini “
(Raja memotong tiang
Istana dan apa yang terjadi)
Dewa Wisnu muncul dalam wujud Narashima,
manusia berkepala Singa dari tiang istana, mengaum dan siap menerkam raja
Hiranyakasipu. Raja gemetar, terkejut, menggigil ketakutan. Narashima menerkam
raja Hiranyakasipu di pangkuannya, di serambi istana, perut raja dirobek dengan
kukunya, perutnya diterkam dilukai dengan taringnya.
Raja
wafat, dibunuh oleh Narashima dengan taring dan kukunya. Prahlada gemetar
dengan rasa bahagia dan Bhaktinya.
Prahlada diberi anugerah oleh Avatar Narashima karena bhaktinya yang
khusuk dengan teknik Namasmaranam, berjapa dan bernyanyi nama tuhan , “Hari Om,
Hari Om, Hari Om”, Anugerah yang lain , 21 garis leluhur keatas dan 21 garis
keturunannya ke bawah di beri kebebasan oleh Dewa Hari.
Mungkin timbul pernyataan kenapa Hiranyakasipu bisa dibunuh, pada hal
ia, raja yang mempunyai kesaktian yang begitu hebat yang tertuang dalam 5
syarat seperti yang tercantum di depan? Jawabannya karena Narashima muncul di
luar syarat itu=
1.
Hiranyakasipu tidak akan
terbunuh oleh Dewa, Manusia, dan Binatang. Narashima bukan Dewa, manusia,
binatang tetapi gabungan ke-tiganya (Narashima Avatar berkepala Singa) jadi
diluar syarat.
2.
Hiranyakasipu tidak terbunuh
siang dan malam, Narashima membunuh Hiranyakasipu pada senja hari (perpaduan
siang dan malam)
3.
Hiranyakasipu tidak terbunuh di
dalam dan diluar , Narashima membunuhnya di serambi istana
4.
Hiranyakasipu tidak akan
terbunuh di akasa (udara) dan juga di darat tetapi narashima membunuhnya di
pangkuannya
5.
Hiranyakasipu tidak akan
terbunuh oleh senjata jenis apapun . Narashima membunuh bukan dengan senjata,
tetapi dengan taring dan kukunya yang bukan tergolong senjata.
0 komentar:
Posting Komentar